Tampilkan postingan dengan label Konflik Sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Konflik Sosial. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Januari 2023

Konflik Sosial

 


Perbedaan dalam keragaman dapat menyebabkan konflik sosial. Dalam masyarakat yang beragam seperti Indonesia, konflik dapat terjadi akibat perbedaan kepentingan antarsuku bangsa, agama, budaya atau mata pencaharian. 

Konflik dalam Kehidupan Sosial
Menurut Sorjono Soekanto, konflik merupakan proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan disertai ancaman dan kekerasan. Konflik juga diartikan sebgai benturan kepentingan, keinginan, dan pendapat yang melibatkan dua orang atau lebih.

Bentuk Konflik Sosial
Bentuk-bentuk konflik sosial dalam masyarakat sebagai berikut
  1. Berdasarkan Cakupannya, Konflik Vertial dan Konflik Horizontal
  2. Berdasarkan Subjeknya, Konflik Intrapersonal, Konflik Interpersonal, Konflik Individu dan Kelompok, Konflik Antarkelompok
  3. Berdasarkan Cakupan Wilayahnya, Konflik Lokal, Konflik Nasional, Konflik Internasional
Faktor Penyebab Konflik Sosial
  1. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
  2. Perbedaan Individu
  3. Perubahan Sosial
  4. Perbedaan Kepentingan
  5. Kesenjangan Sosial
  6. Perbedaan Status Sosial
Dampak Konflik Sosial
  1. Meningkatkan solidaritas kelompok
  2. Menimbulkan perubahan kepribadian pada individu
  3. Menimbulkan keretakan hubungan antarindividu atau kelompok
  4. Menyebabkan kerusakan harta benda dan menimbulkan korban
  5. Munculnya dominasi kelompok pemenang
  6. Menghidupkan kembali norma lama dan menciptkan norma baru
Upaya Penyelesaian Konflik Sosial
  1. Kompromi, merupakan upaya untuk memperoleh kesepakatan di antara dua pihak yang saling berbeda pendapat atau pihak yang berselisih paham
  2. Negosiasi, merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerja sama dan kompetisi
  3. Mediasi, upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, yang tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa mencapai penyelesaian (solusi) yang diterima oleh kedua belah pihak
  4. Arbitrase, perjanjian perdata yang dibuat berdasarkan kesepakatan para pihak untuk menyelesaikan sengketa mereka yang diputuskan oleh pihak ketiga yang disebut arbiter yang ditunjuk secara bersama-sama oleh para pihak yang bersengketa dan para pihak menyatakan akan menaati putusan yang diambil oleh arbiter
  5. Rekonsiliasi, cara menangani konflik memakai metode seperti berunding atau perjanjian. Syarat rekonsiliasi yaitu, adanya permintaan maaf dan pengakuan.

Sabtu, 30 November 2019

Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kehidupan Sosial dan Kebangsaan


Dilihat dari keragaman penduduknya Indonesia merupakan negara yang majemuk. Bagi bangsa Indonesia, keragaman penduduk merupakan kekayaan yang harus dilestarikan. Keragaman penduduk menciptakan berbagai budaya yang bernilai tinggi. Keragaman penduduk juga menimbulkan interaksi sosial dan budaya yang inovatif. Tidak hanya dalam etnik, keragaman penduduk juga dapat dilihat dari aspek lain seperti agama, budaya dan aktivitas ekonomi. Interaksi sosial yang terjalin dalam penduduk yang beragam menghasilkan kesepakatan tertulis dan tidak tertulis. Melalui kesepakatan ini, penduduk akan ditempatkan pada posisi sesuai peranannya. Menginat wilayah Indonesia yang luas, dalam kehidupan sosial dan berbangsa akan terjadi mobilitas sosial. Sifatnya yang dinamis menyebabkan mobilitas sosial sebagai salah satu pendorong keragaman (pluralitas). Disatu sisi pluralitas merupakan keunggulan bangsa Indonesia. Di sisi lain pluralitas juga bisa memicu terjadinya konflik sosial. Oleh karena itu, bangsa Indonesia hendaknya meminimalisasi terjadinya konflik dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan.

Pada materi ini akan dijelaskan mengenai :
  1. Mobilitas Sosial dalam Masyarakat
  2. Pluralitas Masyarakat Indonesia
  3. Konflik dan Integrasi Sosial