Tampilkan postingan dengan label IPS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IPS. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Mei 2025

Konsep Konektivitas Antar Ruang: Cara Ruang-Ruang di Bumi Saling Terhubung dan Bekerja Sama



Apa Itu Konektivitas Antar Ruang?

Konektivitas antar ruang adalah hubungan atau keterkaitan antara satu tempat dengan tempat lainnya di permukaan bumi. Setiap ruang atau wilayah memiliki sumber daya yang berbeda-beda. Karena perbedaan itu, ruang-ruang saling terhubung dan saling membutuhkan. Misalnya, daerah dataran tinggi menghasilkan sayur dan buah-buahan, sedangkan daerah pesisir menghasilkan ikan. Keduanya bisa saling bertukar melalui aktivitas perdagangan dan transportasi.

Mengapa Konektivitas Antar Ruang Penting?

Konektivitas antar ruang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa konektivitas, kita tidak bisa mendapatkan barang dan jasa dari tempat lain. Contohnya:

1. Kota besar membutuhkan sayur dari desa.

2. Daerah tambang mengirimkan bahan mentah ke pabrik.

3. Pabrik menghasilkan barang jadi yang kemudian dijual ke seluruh Indonesia.

Semua ini terjadi karena adanya jaringan transportasi, komunikasi, dan perdagangan yang menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya.

Bagaimana Ruang-Ruang Saling Berinteraksi?

Interaksi antar ruang terjadi ketika dua tempat melakukan hubungan, baik secara sosial, ekonomi, maupun budaya. Interaksi ini melibatkan:

1. Perpindahan barang: seperti perdagangan hasil pertanian, tambang, dan kerajinan.

2. Perpindahan orang: misalnya migrasi atau wisata.

3. Pertukaran informasi: seperti melalui media sosial, internet, atau surat kabar.

Pemanfaatan Sumber Daya Alam dalam Konektivitas Antar Ruang

Setiap ruang memiliki sumber daya alam yang khas, seperti:

1. Dataran tinggi: cocok untuk perkebunan teh, kopi, dan sayuran.

2. Pesisir pantai: kaya akan hasil laut seperti ikan, garam, dan rumput laut.

3. Daerah hutan: menyediakan kayu, rotan, dan hasil hutan lainnya.

4. Daerah tambang: menghasilkan batu bara, emas, minyak bumi, dan gas alam.

Melalui konektivitas, sumber daya tersebut dimanfaatkan dan didistribusikan ke tempat-tempat lain yang membutuhkan.

Pelestarian Sumber Daya Alam Melalui Interaksi Antar Ruang

Konektivitas bukan hanya untuk mengambil manfaat, tetapi juga untuk bekerja sama dalam menjaga kelestarian alam. Contohnya:

1. Wilayah hulu dan hilir sungai bekerja sama menjaga kebersihan air.

2. Daerah pertanian dan industri saling mengatur limbah agar tidak mencemari tanah dan air.

3. Masyarakat lokal, pemerintah, dan organisasi lingkungan berdiskusi dan membuat perjanjian pelestarian sumber daya.

Kesimpulan

Konektivitas antar ruang memungkinkan setiap daerah saling terhubung, saling membutuhkan, dan saling bekerja sama dalam memanfaatkan serta melestarikan sumber daya alam. Dengan memahami konsep ini, kita bisa lebih menghargai keragaman potensi wilayah di Indonesia dan ikut menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.

Sabtu, 26 April 2025

🌍 Warisan Budaya & Kondisi Geografis Indonesia: Kok Bisa Pengaruh?

 

Halo, Sobat SMP!

Kamu tahu nggak sih, kalau budaya itu bisa dipengaruhi sama tempat tinggal kita? Yup, ternyata kondisi geografis seperti pegunungan, pesisir, atau dataran rendah bisa bikin budaya di suatu daerah jadi unik banget!

Di artikel ini, kita bakal bahas:

  • Gimana kondisi alam bisa membentuk budaya

  • Contoh budaya dari berbagai daerah

  • Cara kita melestarikan budaya Indonesia


🌄 Budaya di Daerah Pegunungan


Di daerah pegunungan, masyarakat biasanya hidup lebih tertutup dan tradisinya masih dijaga ketat.

Contoh:
Di Toraja, Sulawesi Selatan, ada upacara adat Rambu Solo', yaitu tradisi pemakaman khas yang sangat sakral dan penuh simbol.

Kenapa bisa begitu? Karena daerahnya terpencil, jadi budaya mereka tidak banyak dipengaruhi dari luar.


🌊 Budaya di Wilayah Pesisir


Daerah pesisir lebih sering menerima tamu dari luar, kayak pedagang India, Arab, atau Eropa. Jadi budaya mereka cenderung lebih terbuka dan beragam.

Contoh:
Di Pariaman, Sumatera Barat, ada tradisi Tabuik yang terinspirasi dari budaya Islam dan Arab.


🏞️ Budaya di Dataran Rendah

Dataran rendah sering jadi pusat kota atau pemerintahan. Makanya banyak budaya yang bertemu di sini.

Contoh:
Keraton Yogyakarta adalah pusat budaya Jawa yang kaya dengan filosofi dan seni. Karena daerahnya mudah dijangkau, Yogyakarta jadi tempat bertemunya banyak kebudayaan.


🛡️ Cara Melestarikan Budaya Daerah

Supaya budaya kita nggak hilang, yuk kenali upaya-upaya pelestariannya:

  1. Belajar di Sekolah
    Banyak sekolah mengajarkan tarian, lagu daerah, atau cerita rakyat di pelajaran muatan lokal.

  2. Festival Budaya
    Contohnya: Festival Danau Toba yang menampilkan budaya Batak lewat musik dan tarian.

  3. Museum & Media Digital
    Sekarang banyak museum digital seperti Google Arts & Culture - Indonesia yang menyimpan warisan budaya secara online.

  4. Komunitas Budaya
    Banyak anak muda yang tergabung dalam sanggar tari, musik tradisional, atau komunitas pencinta budaya lokal.


🧠 Kenapa Kita Harus Melestarikan Budaya?

Karena:

  • Budaya adalah identitas bangsa

  • Bisa meningkatkan wisata lokal

  • Jadi bahan belajar untuk generasi muda (termasuk kamu!)


🎓 Penutup

Jadi, Sobat SMP, sekarang kamu tahu kan kalau budaya Indonesia itu keren banget dan dipengaruhi oleh kondisi alam tempat tinggalnya?

Yuk, mulai dari sekarang, kita jaga budaya daerah masing-masing biar tetap hidup dan dikenal dunia!


Referensi & Sumber Bacaan:


Kamis, 24 April 2025

Pengaruh Kondisi Geografis terhadap Keanekaragaman Budaya Lokal di Indonesia



Pendahuluan

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kondisi geografis yang beragam ini tidak hanya membentuk bentang alam dan kekayaan alam, tetapi juga berperan besar dalam membentuk keanekaragaman budaya lokal. Mulai dari bahasa, adat istiadat, hingga tradisi, semuanya sangat dipengaruhi oleh lingkungan fisik tempat masyarakat tinggal.


Kondisi Geografis Indonesia yang Unik

Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra. Negara ini memiliki:

  • Pegunungan dan gunung berapi aktif

  • Lembah dan dataran tinggi

  • Hutan hujan tropis dan daerah pantai

  • Pulau-pulau besar seperti Kalimantan, Papua, dan Sumatra serta ribuan pulau kecil

Perbedaan kondisi geografis inilah yang kemudian menciptakan perbedaan pola hidup, pekerjaan, hingga budaya masyarakat di berbagai daerah.


Pengaruh Geografis terhadap Budaya Lokal

1. Bahasa Daerah

Setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa daerah yang berbeda. Faktor geografis seperti pegunungan atau laut yang memisahkan satu wilayah dengan wilayah lain menyebabkan terbatasnya interaksi antardaerah. Hal ini membuat bahasa berkembang secara mandiri. Contohnya:

  • Bahasa Batak di pegunungan Sumatra Utara

  • Bahasa Bugis di wilayah pesisir Sulawesi

  • Bahasa Papua di wilayah pegunungan dan lembah

2. Adat Istiadat dan Tradisi

Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir seperti Bugis dan Bajo mengembangkan adat istiadat maritim, seperti tradisi pelayaran dan syukuran laut. Sementara itu, masyarakat pegunungan seperti Suku Dani di Papua mengembangkan tradisi pertanian berpindah dan ritual adat yang berkaitan dengan tanah dan alam sekitar.

3. Rumah Adat

Kondisi iklim dan topografi juga memengaruhi bentuk rumah adat:

  • Rumah panggung di Kalimantan dan Sulawesi untuk menghindari banjir atau binatang buas

  • Rumah beratap rumbia di Nusa Tenggara yang tahan panas

  • Rumah Honai di Papua yang tertutup rapat agar hangat di daerah pegunungan

4. Makanan Tradisional

Jenis makanan lokal sangat dipengaruhi oleh hasil alam di daerah tersebut. Masyarakat pesisir banyak mengonsumsi hasil laut, seperti ikan asin dan sambal terasi. Sedangkan masyarakat pedalaman lebih banyak mengonsumsi hasil ladang seperti ubi, jagung, atau sagu.


Studi Kasus Mini: Suku Baduy vs Suku Dani

  • Suku Baduy di Banten hidup di daerah perbukitan dan masih mempertahankan adat istiadat yang sangat erat dengan alam. Mereka menolak teknologi modern dan menjaga kelestarian hutan.

  • Suku Dani di Papua hidup di pegunungan tinggi dan memiliki budaya pertanian unik seperti sistem irigasi tradisional dan festival panen babi.

Perbedaan budaya ini tidak lepas dari pengaruh lingkungan geografis yang membentuk gaya hidup masing-masing suku.


Kesimpulan

Kondisi geografis Indonesia sangat berpengaruh dalam membentuk keragaman budaya lokal. Dari bahasa, rumah adat, makanan, hingga tradisi, semua terpengaruh oleh tempat tinggal masyarakat. Pemahaman ini penting untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya Indonesia sekaligus memahami bahwa keberagaman adalah kekayaan yang harus dijaga.


FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan

1. Apa hubungan antara kondisi geografis dan budaya lokal?
Kondisi geografis menentukan cara hidup masyarakat, yang akhirnya membentuk budaya mereka.

2. Mengapa bahasa daerah di Indonesia sangat beragam?
Karena kondisi geografis seperti gunung, sungai, dan laut memisahkan antarwilayah, menyebabkan bahasa berkembang secara lokal.

3. Apa contoh pengaruh geografis terhadap rumah adat?
Rumah panggung di Kalimantan dirancang untuk menghadapi banjir, sedangkan rumah Honai di Papua untuk menghangatkan tubuh di daerah dingin.

4. Bagaimana guru dapat menggunakan topik ini dalam pelajaran IPS?
Guru bisa mengaitkan kondisi geografis dengan budaya daerah sebagai bahan diskusi atau projek eksplorasi budaya di kelas.

Sabtu, 19 April 2025

Keanekaragaman Hayati Indonesia: Flora, Fauna, dan Pentingnya Konservasi



Pengantar: Surga Keanekaragaman Hayati Dunia

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara megadiversitas di dunia. Dengan ribuan pulau, beragam ekosistem, dan iklim tropis, Indonesia menjadi rumah bagi jutaan spesies flora dan fauna yang unik dan endemik. Keanekaragaman hayati ini tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga sumber kehidupan dan warisan penting untuk generasi mendatang.


Apa Itu Keanekaragaman Hayati?

Keanekaragaman hayati atau biodiversity adalah variasi kehidupan yang mencakup semua makhluk hidup—mulai dari mikroorganisme, tumbuhan, hewan, hingga ekosistem tempat mereka hidup. Keanekaragaman ini terbagi menjadi tiga tingkatan utama:

  • Keanekaragaman genetik: Variasi gen dalam satu spesies.

  • Keanekaragaman spesies: Variasi antar spesies makhluk hidup.

  • Keanekaragaman ekosistem: Variasi lingkungan hidup seperti hutan hujan tropis, laut, rawa, dan padang rumput.


Flora Indonesia: Kekayaan Tumbuhan Tropis

Flora Indonesia sangat beragam dan tersebar di berbagai wilayah. Tumbuhan di Indonesia dibagi menjadi tiga kelompok besar berdasarkan wilayah geografi:

1. Flora Indonesia Barat (Asiatis)

  • Terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.

  • Ciri khas: hutan hujan tropis lebat.

  • Contoh flora: meranti, keruing, kamper, anggrek, dan rotan.

2. Flora Indonesia Tengah (Peralihan)

  • Terdapat di Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara.

  • Ciri khas: campuran antara flora barat dan timur.

  • Contoh flora: cendana, eboni, lontar.

3. Flora Indonesia Timur (Australis)

  • Terdapat di Papua dan sekitarnya.

  • Ciri khas: mirip dengan flora Australia.

  • Contoh flora: matoa, sagu, anggrek hitam.


Fauna Indonesia: Surga Satwa Endemik

Indonesia juga terkenal dengan kekayaan faunanya yang luar biasa. Sama seperti flora, fauna Indonesia dibagi menjadi tiga zona utama:

1. Fauna Indonesia Barat (Asiatis)

  • Contoh: harimau Sumatera, gajah Sumatera, badak, orangutan, tapir.

  • Ciri khas: mamalia besar, seperti di daratan Asia.

2. Fauna Indonesia Tengah (Peralihan atau Wallacea)

  • Contoh: anoa, babirusa, maleo, komodo.

  • Ciri khas: spesies unik yang tidak ditemukan di tempat lain.

3. Fauna Indonesia Timur (Australis)

  • Contoh: kasuari, cendrawasih, kanguru pohon, kuskus.

  • Ciri khas: mirip dengan fauna Australia dan Papua Nugini.


Mengapa Konservasi Itu Penting?

Keanekaragaman hayati Indonesia kini menghadapi berbagai ancaman, seperti deforestasi, perburuan liar, pencemaran lingkungan, dan perubahan iklim. Oleh karena itu, konservasi menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Tujuan Konservasi:

  • Melindungi spesies langka dan terancam punah

  • Menjaga keseimbangan ekosistem

  • Melestarikan sumber daya genetik untuk masa depan

  • Menjamin keberlangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya

Contoh Upaya Konservasi:

  • Pendirian taman nasional seperti Taman Nasional Ujung Kulon, Komodo, dan Lorentz.

  • Rehabilitasi habitat.

  • Penegakan hukum terhadap perburuan liar.

  • Pendidikan dan kampanye lingkungan.


Peran Guru dan Siswa dalam Menjaga Keanekaragaman Hayati

Sebagai generasi penerus, guru dan siswa memiliki peran penting dalam pelestarian alam:

Bagi Guru:

  • Mengintegrasikan materi lingkungan dalam pelajaran.

  • Mengajak siswa untuk observasi lingkungan sekitar.

  • Memberikan contoh gaya hidup ramah lingkungan.

Bagi Siswa:

  • Tidak membuang sampah sembarangan.

  • Ikut serta dalam program penghijauan.

  • Mencintai dan merawat hewan dan tumbuhan lokal.


Kesimpulan

Keanekaragaman hayati Indonesia adalah kekayaan yang luar biasa. Melalui pemahaman tentang flora, fauna, dan pentingnya konservasi, kita semua bisa berkontribusi menjaga lingkungan dan kehidupan. Mari lindungi alam Indonesia—untuk hari ini dan masa depan!


Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Apa itu flora dan fauna endemik?

Flora dan fauna endemik adalah tumbuhan dan hewan yang hanya bisa ditemukan di wilayah tertentu dan tidak ada di tempat lain.

Apa saja ancaman terbesar terhadap keanekaragaman hayati Indonesia?

Ancaman utama meliputi kerusakan hutan, perburuan liar, pencemaran lingkungan, dan perubahan iklim.

Bagaimana cara kita membantu konservasi?

Dengan tidak merusak alam, mendukung produk ramah lingkungan, dan ikut serta dalam kegiatan pelestarian alam.

Jumat, 18 April 2025

Pola Iklim Tropis Indonesia: Pengaruhnya terhadap Kehidupan Sehari-hari, Pertanian, dan Ekosistem Lokal



1. Pendahuluan

Indonesia dikenal sebagai negara tropis dengan pola iklim yang unik. Letaknya di garis khatulistiwa menjadikan wilayah ini memiliki dua musim utama—musim hujan dan musim kemarau. Pola iklim ini memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk aktivitas harian, pertanian, hingga keseimbangan ekosistem lokal.

2. Ciri-Ciri Pola Iklim Tropis di Indonesia

  • Suhu udara relatif tinggi sepanjang tahun (sekitar 25–32°C)

  • Curah hujan tinggi, terutama di musim hujan

  • Terdapat dua musim: hujan (sekitar Oktober–Maret) dan kemarau (April–September)

  • Kelembapan udara tinggi

  • Paparan sinar matahari sepanjang tahun

3. Pengaruh Iklim Tropis terhadap Kehidupan Sehari-Hari

  • Kegiatan ekonomi dan sosial sering disesuaikan dengan musim. Misalnya, pembangunan dan perbaikan jalan lebih banyak dilakukan saat musim kemarau.

  • Kesehatan masyarakat bisa terdampak oleh iklim, seperti meningkatnya penyakit demam berdarah saat musim hujan.

  • Gaya hidup masyarakat yang terbiasa mengenakan pakaian tipis dan ringan karena suhu yang hangat.

4. Dampak Terhadap Pertanian

  • Musim tanam dan panen sangat bergantung pada pola hujan.

  • Tanaman seperti padi, jagung, dan palawija memerlukan waktu tanam tertentu agar hasilnya optimal.

  • Di musim kemarau panjang, irigasi menjadi faktor penting untuk mempertahankan produktivitas lahan.

  • Kegagalan panen bisa terjadi jika terjadi perubahan cuaca ekstrem akibat perubahan iklim global.

5. Pengaruh terhadap Ekosistem Lokal

  • Hutan hujan tropis tumbuh subur di wilayah beriklim tropis dan menjadi rumah bagi ribuan spesies flora dan fauna.

  • Pola iklim yang stabil mendukung keanekaragaman hayati yang tinggi.

  • Ketidakseimbangan iklim, seperti kekeringan atau banjir akibat perubahan iklim, dapat merusak ekosistem lokal dan mengancam spesies tertentu.

6. Kesimpulan

Pola iklim tropis Indonesia memberikan banyak keuntungan bagi kehidupan, pertanian, dan ekosistem. Namun, ketergantungan pada pola musim juga menjadikan masyarakat Indonesia rentan terhadap perubahan iklim. Oleh karena itu, penting untuk memahami iklim tropis sebagai dasar pengambilan keputusan dalam berbagai sektor kehidupan.

Kamis, 17 April 2025

Karakteristik Geografis Indonesia: Pegunungan, Dataran, Sungai, Pantai, Pulau, dan Perairan

 

Karakteristik Geografis Indonesia: Kaya Akan Kenampakan Alam



Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki kekayaan geografis luar biasa. Dari barisan pegunungan yang membentang luas, dataran tinggi yang sejuk, hingga perairan yang memisahkan pulau-pulau, semua menjadi bagian penting dari identitas bangsa kita.

Sebagai guru atau siswa, memahami karakteristik geografis Indonesia tidak hanya penting untuk pelajaran IPS, tapi juga untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kesadaran lingkungan.


1. Pegunungan

Indonesia memiliki dua jalur pegunungan utama:

  • Sirkum Pasifik: Membentang dari utara Sumatra hingga Papua.

  • Sirkum Mediterania: Melalui Sumatra, Jawa, hingga Sulawesi.

Beberapa pegunungan terkenal:

  • Pegunungan Bukit Barisan (Sumatra)

  • Pegunungan Jayawijaya (Papua) – memiliki Puncak Jaya, titik tertinggi di Indonesia (4.884 mdpl)


2. Dataran Tinggi

Dataran tinggi adalah wilayah datar yang berada di atas 500 meter dari permukaan laut. Daerah ini umumnya berhawa sejuk dan cocok untuk budidaya sayuran dan teh.

Contoh dataran tinggi di Indonesia:

  • Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah)

  • Dataran Tinggi Gayo (Aceh)

  • Dataran Tinggi Malino (Sulsel)


3. Dataran Rendah

Dataran rendah biasanya terletak di dekat pantai atau sungai. Wilayah ini cocok untuk permukiman dan pertanian karena tanahnya subur dan akses air melimpah.

Contoh:

  • Dataran Rendah Pantura (Jawa)

  • Dataran Rendah Sumatera Timur


4. Sungai

Sungai berperan penting dalam kehidupan masyarakat: irigasi, transportasi, sumber air bersih, dan perikanan.

Sungai besar di Indonesia:

  • Sungai Kapuas (Kalimantan Barat)

  • Sungai Musi (Sumatera Selatan)

  • Sungai Mahakam (Kalimantan Timur)


5. Pantai

Indonesia memiliki ribuan pantai dengan karakter yang berbeda-beda. Ada pantai berpasir putih, pantai karang, dan pantai berlumpur.

Contoh pantai:

  • Pantai Kuta (Bali)

  • Pantai Parangtritis (Yogyakarta)

  • Pantai Tanjung Lesung (Banten)


6. Pulau-Pulau

Indonesia terdiri atas lebih dari 17.000 pulau. Lima pulau utama adalah:

  • Sumatra

  • Jawa

  • Kalimantan

  • Sulawesi

  • Papua

Contoh pulau kecil terluar:

  • Pulau Rote, Pulau Miangas, Pulau Sebatik


7. Perairan

Perairan Indonesia meliputi laut, danau, dan selat yang menjadi jalur perdagangan serta habitat ekosistem laut.

Contoh:

  • Laut Jawa – laut dangkal

  • Danau Toba – danau vulkanik

  • Selat Malaka – jalur pelayaran internasional


Kesimpulan

Karakteristik geografis Indonesia sangat beragam dan memengaruhi kehidupan masyarakat di berbagai daerah. Sebagai generasi muda, memahami kondisi geografis ini penting agar kita lebih peduli pada lingkungan, memahami potensi wilayah, dan bisa hidup harmonis dengan alam sekitar.

Jumat, 13 Januari 2023

Keragaman Masyarakat Indonesia

Perbedaan antar individu/kelompok merupakan sesuatu yang wajar. Perbedaan tersebut meliputi daerah asal, usia, jenis kelamin, agama, etnik dan budaya, serta profesi. Kondisi tersebut menunjukkan adanya keragaman dalam masyarakat.

Faktor Penyebab Keragaman Masyarakat Indonesia

  1. Perbedaan Kondisi Alam dan Iklim, hal ini mendorong masyarakat mengembangkan corak kebudayaan khas sesuai lingkungan geografisnya, contohnya perbedaan mata pencaharian.
  2. Letak Strategis Wilayah Indonesia, hal ini menyebabkan Indonesia berada di posisi silang jalur perdagangan dunia. Para pedagang yang singgah di Indonesia secara tidak langsung ikut menyebarkan budaya dari negaranya ke masyarakat Indonesia sehingga menyebabkan keragaman
  3. Kondisi Geografis Indonesia, setiap pulau dihuni oleh penduduk yang berasal dari berbagai suku. Setiap suku mengembangkan kebudayaan masing-masing
  4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, masyarakat mengadopsi ilmu pengetahuan baru untuk mengembangkan pengetahuan, hard skills dan soft skills yang dimiliki
  5. Penerimaan Masyarakat terhadap Kebudayaan Lain, kondisi ini menyebabkan kebudayaan antar kelompok juga ikut mengalami pertukaran dan saling mempengaruhi.
Maam-Macam Keragaman Masyarakat Indonesia

  1. Keragaman Etnik dan Budaya, di Indonesia terdapat 1.340 etnik dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
  2. Keragaman Agama, Indonesia mengakui 6 agama besar yaitu Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha dan Konghucu
  3. Perbedaan Pekerjaan, hal ini dipengaruhi faktor kondisi alam (masyarakat menciptakan pekerjaan sesuai kondisi lingkungannya) dan kebutuhan masyarakat (masyarakat menciptakan pekerjaan sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidupnya)
Peran dan Fungsi Keragaman Budaya

  1. Saling Melengkapi Hasil Budaya, kebudayaan mengalami proses penyempurnaan, proses tersebut dapat terjadi melalui akulturasi, budaya satu dan lainnya dapat digabungkan sehingga saling melengkapi
  2. Sebagai Daya Tarik Bangsa Asing, beberapa tarian dan alat musik tradisional telah dikenal masyarakat dunia dan dipelajari warga negara asing hal ini menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara
  3. Mengembangkan Budaya Nasional, contohnya batik sebagai salah satu contoh budaya nasional.
  4. Tertanamnya Sikap Toleransi, keragaman budaya Indonesia dapat menyadarkan bahwa pada hakikatnya masyarakat memiliki perbedaan. Toleransi dapat diwujudkan dalam berbagai sikap seperti menghargai perbedaan budaya dan menghormati kepercayaan agama lain dan diterapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat.

Kamis, 12 Januari 2023

Mobilitas Sosial dalam Masyarakat


Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial berasal dari bahasa Latin yaitu mobilis. Artinya, mudah dipindahkan atau bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Kata "sosial" berarti seseorang atau sekelompok orang dalam kelompok. Dengan demikian, mobilitas sosial diartikan sebagai perpindahan kedudukan atau status sosial individu/kelompok. Perpindahan tersebut dapat menuju pada kedudukan lebih tinggi atau rendah.

Pengertian mobilitas sosial menurut beberapa tokoh

Paul B. Horton
Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lain.

Kimball Young-Raymond W. Mack
Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur suatu kelompok

H. Edward Ransford
Mobilitas sosial adalah perpindahan status dalam stratifikasi sosial.

William Kornblum
Mobilitas sosial adalah perpindahan individu-individu, keluarga-keluarga, dan kelompok sosial dari satu lapisan ke lapisan sosial lain.

A. Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial

Mobilitas Sosial Vertikal : Gerak perpindahan status atau kedudukan seseorang menuju status atau kedudukan baru yang tidak sederajat atau tidak setara. Mobilitas sosial vertikal dibedakan menjadi dua bentuk.
  1. Mobilitas Sosial Vertikal Naik (Social Climbing) : gerak perpindahan status atau kedudukan seseorang menuju status atau kedudukan lebih tinggi. Sebagai contoh Seorang guru diangkat menjadi kepala sekolah
  2. Mobilitas Sosial Vertikal Turun (Social Sinking) : gerak perpindahan status atau kedudukan seseorang menuju status atau kedudukan lebih rendah. Sebagai contoh seorang karyawan mengalami PHK
Mobilitas Sosial Horizontal : merupakan perpindahan individu dari satu kedudukan ke kedudukan yang lain yang sifatnya sederajat atau dalam strata yang sama. Sebagai contoh Pak Adi guru IPS SMPN 2 Banjarbaru di mutasi ke SMPN 5 Banjarbaru juga sebagai guru IPS

Mobilitas Sosial Lateral : Perpindahan atau pergerakan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain. Mobilitas sosial lateral dibedakan menjadi dua
  1. Mobilitas sosial lateral permanen : perpindahan individu atau kelompok dari satu wilayah ke wilayah lain yang bersifat menetap. Contohnya migrasi penduduk
  2. Mobilitas sosial lateral tidak permanen : perpindahan individu atau kelompok dari satu wilayah ke wilayah lain yang bersifat tidak menetap atau sementara. 
B. Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial

Faktor Pendorong
  1. Individu
  2. Struktural
  3. Ekonomi
  4. Politik
  5. Pertumbuhan Penduduk
  6. Keinginan mengunjungi daerah lain
  7. Pekerjaan yang beragam
  8. Kemudahan dalam akses pendidikan
Faktor Penghambat
  1. Kemiskinan
  2. Situasi Politik yang tidak kondusif
  3. Faktor kebudayaan
  4. Faktor diskriminasi
  5. Jumlah keluarga yang banyak
C. Saluran Mobilitas Sosial
  1. Lembaga politik atau organisasi sosial
  2. Organisasi profesi
  3. Lembaga pendidikan
  4. Lembaga keagamaan
  5. Lembaga ekonomi
  6. Lembaga keluarga
  7. Lembaga militer / kepolisian
D. Dampak Mobilitas Sosial

Dampak Positif
  1. Mendorong Seseorang Lebih Maju
  2. Mempercepat Perubahan Sosial
  3. Meningkatkan Integrasi Sosial
  4. Meningkatkan Kesejahteraan Hidup
  5. Meningkatkan Kualitas Hidup
Dampak Negatif
  1. Munculnya Berbagai Konflik
  2. Timbulnya Gangguan Psikologis
  3. Munculnya Keretakan dalam suatu hubungan

Senin, 24 Agustus 2020

Pengaruh Perubahan Ruang dan Interaksi Antarruang di Benua Asia dan Benua Lainnya

Benua-benua di dunia memiliki pola keruangan masing-masing. Perbedaan ini dipengaruhi oleh kondisi alam, iklim dan kondisi penduduk. Setiap wilayah akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan yang terjadi di berbagai benua terkait dengan faktor alam dan faktor manusia.

Pengaruh Perubahan Ruang

Perubahan wilayah di dunia dapat berkembang ke arah yang lebih baik atau justru sebaliknya. Negara maju semakin hari semakin bertambah modern dilihat dari segi penataan kota, infrastruktur seperti jalan, jembatan dan gedung-gedung, serta perkembangan teknologi. Perubahan ruang dapat terjadi karena faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam yang mempengaruhi perubahan ruang suatu wilayah seperti bencana. Faktor manusia seperti dalam penggunaan lahan dan perilaku sehari-hari terhadap lingkungan sekitar.

Bencana merupakan proses alam yang kejadiannya tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Bencana alam yang dapat mengubah kondisi keruangan seperti gempa, tsunami, banjir, gunung meletus, longsor dan angin topan.

Perubahan ruang juga dapat disebabakna oleh manusia, terutama perilaku manusia terhadap lingkungan. Faktor manusia yang mempengaruhi perubahan ruang antara lain :

  1. Penggunaan lahan yang tidak seimbang
  1. Penebangan dan pembakaran hutan
  1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang berlebihan
  1. Pembuangan Sampah dan Limbah sembarangan

Pengaruh perubahan ruang dan interaksi antarruang dapat terjadi dalam skala kecil dan luas. Dalam skala kecil, contoh ini dapat dijumpai dalam hubungan mutualisme antara desa dan kota. Sementara dalam skala luas, ini bisa ditemukan dalam hubungan suatu negara dengan negara lainnya.

Dalam perubahan ruang dan interaksi antarruang di Asia, misalnya, dalam skala kecil, bisa kita lihat dalam hubungan desa dengan kota. Dimana perubahan ini telah membawa dampak positif seperti meningkatnya produktivitas pertanian karena pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, suplai produk pertanian dari desa ke kota dan masih banyak lagi.

Dalam skala luas, pengaruh perubahan ruang dan interaksi antarruang dapat dijumpai dalam interaksi antar negara pada beberapa bidang tertentu, dari ekonomi, sosial, budaya hingga pendidikan.

Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, pengaruh perubahan ruang dan interaksi antarruang dapat ditemukan dalam peristiwa kertergantungan suatu negara akan negara lainnya. Hal ini membuat suatu negara membutuhkan negara lain untuk memasok kebutuhan yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh negara tersebut.

Negara yang memasok kebutuhan tersebut akan mendapatkan devisa sebagai hasil penjualannya. Contoh negara-negara yang ada di benua Asia adalah Indonesia, Jepang, India, Malaysia dan seterusnya.

Bidang Sosial

Adanya interaksi antarruang ataupun antarbenua dalam perubahan dan interaksi antarruang membuat hubungan negara yang terlibat menjadi erat. Hubungan yang erat ini nantinya akan berimbas pada kenaikan kunjungan wisatawan yang berasal dari negara lain.

Bidang Budaya

Adanya interaksi antarruang dalam bidang kebudayaan dapat dilihat dari kegiatan pertukaran pelajar, festival budaya dan sebagainya.

Bidang Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, adanya perubahan ruang dan interaksi antarruang memungkinkan adanya kerja sama antar negara guna saling meningkatkan kualitas mutu pendidikan di negaranya masing-masing.

Senin, 17 Agustus 2020

Dinamika Penduduk Benua - Benua di Dunia


Dunia terbagi menjadi 5 benua, yang masing-masing diantaranya memiliki perbedaan karakteristik. Perbedaan karakteristik ini menjadi ciri khas tersendiri mulai dari etnik, bahasa, budaya, hingga kepercayaan sebagai bagian dari dinamika penduduk setiap negara.

Seperti diketahui, benua di dunia ada 5, meski beberapa pendapat lain menyebut ada 7. Adapun lima benua yang kita kenal itu meliputi Asia, Amerika, Eropa, Afrika dan Australia. Dinamika penduduk di masing-masing benua di dunia dapat diartikan sebagai penduduk yang hidup di setiap benua mengalami perubahan dari sisi jumlah, distribusi, dan komposisinya.

Perubahan yang terjadi akibat adanya peristiwa kelahiran, kematian maupun karena adanya perpindahan penduduk atau migrasi. Oleh sebab itu ada dinamika penduduk, yaitu perubahan keadaan penduduk. Perubahan komposisi penduduk seperti budaya, etnik, dan agama juga menunjukkan dinamika penduduk yang memengaruhi komposisinya.

Nah, kali ini kita akan mengenali dinamika penduduk di benua-benua di dunia. Seperti apa ya kira-kira? Berikut ulasan lengkapnya:

Dinamika Penduduk Asia

Penduduk Asia merupakan penduduk terbesar di dunia, hal ini bisa terlihat dari jumlahnya  yang telah mencapai 4.397 juta jiwa pada 2015, atau meningkat sebesar 476 juta jiwa dalam kurun waktu 10 tahun. Peningkatan ini dinilai cukup wajar karena laju pertumbuhan rata-rata penduduk Asia sebesar 2 persen per tahun.

Sayangnya, dengan jumlah penduduk yang besar, dari sisi persebarannya tidak merata karena ada beberapa negara memiliki jumlah penduduk yang sangat besar seperti China, India, dan Indonesia. Sedangkan, negara di kawasan Asia Tengah memiliki penduduk yang relatif sedikit.

Penduduk di benua Asia terdiri dari 3 ras utama, yaitu Mongoloid (Asia Timur dan Asia Tenggara), Kaukasoid (Asia Utara dan Asia Selatan), dan Negroid (Asia Barat). Dari sisi kualitas penduduk juga bervariasi, dimana beberapa negara memiliki kualitas tinggi seperti Jepang, Korea Selatan dan Singapura. Sedangkan untuk Indonesia termasuk kategori sedang dan Nepal untuk kategori rendah.

Salah satu ciri khas benua Asia adalah tempat lahirnya agama-agama besar di dunia seperti Hindu, Sikh, Konfusianisme, Taoisme, Shinto, Budha, Islam, Kristen, dan Yahudi. Selain agama, Asia juga kaya akan budaya dan bahasa, dimana sebagian besar negara di Asia memiliki lebih dari satu bahasa asli.

Dinamika Penduduk Amerika

Pada tahun 2015 penduduk di benua Amerika tercatat mencapai 987 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sekitar 0,9 persen per tahun. Sama halnya dengan di Asia, persebaran populasi di benua Amerika juga tidak merata karena populasi lebih banyak tersebar di Amerika bagian utara dan selatan sedangkan di bagian tengah relatif lebih sedikit.

Selain penyebaran populasi  yang tidak merata, tingkat kualitas penduduk juga tidak merata seperti Amerika Serikat dan Kanada mempunyai kualitas penduduk yang tinggi dibandingkan yang lainnya. Penduduk asli Amerika adalah suku Indian, sampai bangsa pendatang datang dan menggeser keberadaannya seiring dengan perkembangan zaman.

Para pendatang berasal dari berbagai benua seperti Afrika, Asia, dan Eropa. Seiring berjalannya waktu keberadaan pendatang membaur berasimilasi menjadi satu, sehingga budaya di benua Amerika juga cenderung perpaduan antara budaya berbagai suku dan ras di dunia. Hal ini sangat terasa di benua Amerika bagian utara, yaitu Amerika Serikat dan Kanada.

Dinamika Penduduk Eropa

Jumlah penduduk benua Eropa pada tahun 2015 mencapai 742 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk kurang dari 1 persen. Penduduk benua Eropa umumnya merupakan keturunan dari ras Kaukasoid yang terdiri dari beberapa suku bangsa seperti bangsa Alpen, Mediteranian, Nordik, Slavia, dan Dinarik.

Konsentrasi penduduk terbesar di benua Eropa berada di Eropa Barat, Eropa Timur, dan Eropa Utara. Disamping itu, benua Eropa menjadi incaran nomor 1 bagi masyarakat dunia untuk bermigrasi, karena mayoritas penduduk Eropa memiliki taraf hidup tinggi, akibat sebagian besar negara Eropa merupakan negara maju.

Dinamika Penduduk Afrika

Pada tahun 2015 jumlah penduduk di benua Afrika mencapai 1.171 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,5 persen per tahun. Besarnya jumlah penduduk di benua ini tidak lepas dari angka kelahiran yang tinggi dibangdingkan dengan angka kematian.

Besarnya jumlah penduduk ini juga di dorong oleh beberapa faktor, antara lain sistem keluarga yang kuat, penduduk Afrika yang berorientasi pertanian cenderung memilih banyak anak agar bisa mengolah lahannya, banyaknya angka kematian yang direspon dengan banyaknya anak, rendahnya pendidikan perempuan, dan kurangnya fasilitas hiburan atau rekreasi.

Selain itu, akses terhadap fasilitas kesehatan juga masih rendah, sehingga kurangnya pengetahuan terhadap alat kontrasepsi.

Dinamika Penduduk Australia

Australia merupakan sebuah negara yang juga sebuah benua dengan kualitas penduduk yang tinggi. Pada tahun 2016 penduduk Australia mencapai 24 juta jiwa, dimana 92 persennya adalah bangsa berkulit putih. Sisanya merupakan bangsa Asia dan bangsa Aborigin.

Selain itu, Australia menjadi negara tujuan utama para imigran sehingga tidak mengherankan budaya yang ada juga tergolong sangat beragam. Hal ini tentu membuat agama yang dianut penduduk di Australia juga beragam mulai dari Islam, Hindu, Kristen, Budha, Sikh, maupun Atheis.




Rabu, 12 Agustus 2020

Kondisi Alam Negara Australia

 


Lokasi
Benua Australia terletak pada koordinat 10 41' LS - 39 08' LS dan 113 09' BT - 153 38' BT. Batas-batas Australia adalah :
Utara : Laut Timor, Laut Arafura, Selata Torens dan Laut Koral
Selatan : Samudera Hindia
Timur : Laut Tasmania dan Samudera Pasifik
Barat : Samudera Hindia


Iklim
Berdasarkan letak lintang dan keadaan alamnya, iklim di Benua Australia dibedakan menjadi iklik tropis, subtropis, gurun, dan iklim laut sedang. Iklim tropis dialami oleh Australia bagian utara dan iklim lainnya berurutan mengikuti letak lintangnya. Australia bagian barat daya, selatan dan timur mengalami iklim sedang

Topografi
Bagian tengah Benua Australia didominasi oleh dataran rendah, terbentang dari sebelah selatan Dataran Tinggi Salwyn hingga Teluk Australia Besar. Wilayah ini memiliki padang rumput dengan kualitas terbaik. Ciri khas dataran rendah di Australia yaitu adanya Cekungan Artesis Besar (Great Artesian Basin) seluas sekira 1.735.300 km2.
Dataran tinggi timur merupakan jaringan plato, bukit, dan pegunungan rendah yang sejajar dengan pantai timur dan tenggara Benua Australia. Wilayah ini meliputi Pegunungan Biru dan Pegunungan Alpen Australia. Di sepanjang lereng barat wilayah ini terbentang daerah subur yang disebut Bulan Sabit yang subur. Plato barat besar ini berupa padang pasir, dataran tinggi dan pegunungan. Pada bagian utara plato ini terdapat Plato Kimberly yang kaya tambang emas. Di wilayah ini juga ditemukan batu kerikil terbesar di dunia bernama Ayers Rock atau batu uluru.

Geologi
Struktur geologi Australia tidak terlepas dari pengaruh proses pembentukannya. Australia termasuk pecahan dari Benua Gondwana. Potensi SDA Australia seperti minyak, gas alam, batu bara, bijih besi, intan, tembaga bauksit dan alumunium. Potensi batu bara Australia cukup besar sehingga menempati urutan kedua dunia setelah Republik Guinea.

Flora dan Fauna
Fauna khas Australia antara lain Kanguru, Koala dan kuskus. Flora khas di Australia adalah pohon eucalyptus. Pohon tersebut terdapat di Australia bagian timur. Sebagian besar wilayah Australia tertutup pada rumput hummock. Rumput Hummock berada di Australia bagian utara, barat dan selatan. hutan akasia dapat ditemukan di bagian Australia barat.



Kondisi Penduduk
Jumlah penduduk Australia sekitar 24,4 juta jiwa (2017). Wilayah Australia sangat luas sehingga penduduk tidak terlalu padat. Sebagian besar penduduk tinggal di perkotaan. Penduduk asli berasal dari suku Aborigin. Saat ini penduduknya merupakan campuran dari berbagai negara. Penduduk pendatang berasal dari Benua Eropa, Asia dan Amerika.


Selasa, 11 Agustus 2020

Kondisi Alam Negara Mesir

 


Lokasi
Mesir merupakan negara yang terletak di kawasan Afrika Utara. Ibukota Mesir adalah Kairo. Posisi geografis Mesir yaitu 22 LU - 32 LU dan 25 BT dan 36 BT. Negara Mesir memiliki batas :
Timur : Terusan Suez, Laut Merah 
Barat : Libya
Utara : Laut Tengah
Selatan : Sudan


Iklim
Berdasarkan letak lintangnya, sebagian besar wilayah Mesir berada di daerah subtropis. Dengan demikian, tipe iklim di Mesir adalah iklim subtropis kering. Perbedaan suhu antara musim panas dan musim dingin sangat besar. mesir mengalami musim panas dan musim dingin. Musim panas berlangsung dari bulan Mei hingga Oktober. Musim dingin berlangsung dari November hingga April.

Topografi
Kenampakan alam wilayah Mesir di dominasi beberapa gurun yang sangat kering. Wilayah Mesir dilewati oleh aliran Sungai Nil. Bagian barat terdapat Gutun Libya yang bagian utaranya terdapat daerah terendah yaitu Depresi Qattara. Di sebelah timur antara Sungai Nil dan Laut Merah berupa gurun-gurun yang sempit. Wilayah timur juga ditandai dengan dataran tinggi dan pegunungan. Pegunungan di sebelah timur adalah pegunungan Sinai dengan puncak tertingginya Gunung Kattrina (2.629 m dpl). Sungai Nil merupakan sungai terpanjang di dunia. Sungai Nil mengalir dari Sudan sejauh kurang lebih 1.500 km melintasi Mesir dan bermuara di Laut Tengah. Muara Sungai Nil membentuk delta yang sangat subur. Bagian selatan Sungai Nil dibangun bendungan yaitu bendungan Aswan


Geologi
Sebagian besar wilayah Mesir tertutupi lapisan batu gamping. Lapisan batu pasir berada di bawah lapisan batu gamping dan lapisan berikutnya berupa batuan malihan. Struktur geologi menyebabkan Mesir memiliki sumber daya alam melimpah. Sumber daya alam tersebut meliputi minyak bumi, gas alam, bijih besi, mangan, emas, gipsum, timah dan fosfat.

Flora dan Fauna
Flora yang tumbuh di Mesir merupakan tumbuhan yang mampu bertahan hidup di lahan kering. Contoh flora di Mesir yaitu pohon palem, kurma, kayu putih, akasia, cemara dan pohon lontar. Fauna yang dapat dijumpai seperti unta, domba, keledai, berbagai jenis burung, serta hewan reptil seperti ular dan buaya.



Kondisi Penduduk
Jumlah penduduk Mesir mencapai 98,7 juta jiwa menurut data 2017. Penduduk memilih tempat tinggal di daerah perkotaan, lembah dan delta Sungai Nil. Komposisi penduduk terdiri atas orang Nubin, orang Hamit dan orang Arab


Kamis, 06 Agustus 2020

Kondisi Alam Negara Inggris



Lokasi
Inggris merupakan negara yang terletak di kawasan Eropa Utara. Posisi atronomis Inggris terletak pada 50 LU - 60 LU dan 8 BB - 2 BT. Inggris memiliki luas wilayah sekitar 244.820 km2. Batas-Batas Wilayah Inggris :
Utara : Samudra Atlantik
Selatan : Selat Inggris
Timur : Laut Utara
Barat : Samudera Atlantik
Inggris beribukota di London



Iklim
Iklim di Inggris dipengaruhi oleh iklim laut sejuk dan basah karena di Inggris terdapat arus laut panas (glufstream). Suhu tertinggi di negara ini mencapai 38,5 C dan suhu terendah mencapai -26,1 C. Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim. Inggris mengalami hujan sepanjang tahun dengan curah hujan sekitar 1.000 mm/tahun.



Topografi
Kenampakan alam Inggris di bagian utara dan barat berupa kawasan pegunungan. Kawasan pegunungan tersebut meliputi dataran tinggi utara (Northen Highland) dipuncak Gunung Ben Nevis (1.343 m dpl) dan Gunung Merrick (843 m dpl). Dataran rendah tengah (Central Lowland) meliputi lembah sungai Clyde, Teluk Forth dan Teluk Tay. Wales (kawasan yang menjorok ke arah barat) meliputi Pegunungan Cambrian dengan puncaknya Gunung Snowdon (1.085 m dpl). Di daerah selatan dan timur Inggris berupa dataran bergelombang, di daerah tersebut terdapat Sungai Thames.



Geologi
Inggris terletak di dangkalan Eropa sehingga menjadi pulau kontinental. Sebagian besar batuan di Inggris merupakan batuan sedimen. Bagian barat dan utara wilayah ini mempunyai batuan yang lebih keras.

Flora dan Fauna
Flora yang terdapat di Inggris antara lain hutan pinus, pohon ek, padang rumput, hutan birch. Beberapa jenis fauna yang terdapat di Inggris yaitu beruang, rusa merah, belibis merah, ular berbisa, elang merah, rajawali emas.



Kondisi Penduduk
Jumlah penduduk Inggris pada tahun 2017 sekitar 66,4 juta jiwa. Pertumbuhan penduduknya relatih rendah sekitar 0,4%. Sebagian besar penduduknya tinggal di perkotaan. Daerah yang berpenduduk jarang seperti daerah Skotlandia, Inggris termasuk negara maju di Benua Eropa. Aktivitas ekonomi terpusat di sektor industri.

Jumat, 24 Juli 2020

Kondisi Alam Negara Amerika Serikat



Lokasi
Amerika Serikat terletak di kawasan Amerika Utara. Letak Astronomis Amerika Serikat terletak pada 25 LU - 49 LU dan 66 BB - 125 BB. Luas wilayah Amerika Serikat sekitar 9,4 juta km2. Amerika Serikat memiliki bata wilayah :
Timur : Samudera Atlantik
Barat : Samudera Pasifik
Utara : Kanada
Selatan : Teluk Meksiko dan Meksiko
Wilayah Amerika Serikat terdiri atas 50 negara bagian dengan ibukotanya Washington DC


Iklim
Sebagai negara yang terletak di daerah subtropis, di Amerika Serikat berlaku empat musim, yaitu semi, panas, gugur dan dingin. Pada musim dingin biasanya banyak wilayah tertutup salju. Kondisi tersebut dimanfaatkan penduduk untuk bermain ski. Pada musim semi tumbuh bunga beraneka warna.


Topografi
Kenampakan alam di Amerika Serikat sangat beragam, mulai dari pegunungan, laut, air terjun, dataran berumput yang luas, gurun sampai gletser yang membeku. Kenampakan alam yang sangat terkenal antara lain sungai Mississipi, Air Terjun Niagara dan Lembah Grand Canyon.


Geologi
Amerika Serikat dilalui oleh sesar San Andreas di San Fransisco. Sesar ini merupakan patahan geser sepanjang 1.300 km dan menjadi batas tektonik antara lempeng Pasifik dan lempeng Amerika Utara. Batuan metamorf mendominasi di kawasan Pegunungan Applachia dan Cordelillera


Flora dan Fauna
Flora di Amerika Serikat didominasi oleh hutan konifer (pohon berdaun jarum). Selain itu, terdapat padang rumput (praire) di perbatasan Kanada hingga sekitar Teluk Meksiko. Bentang alam gurun terdapat di bagian barat yang berbatasan dengan padang rumput. Hutan gugur setiap tahuan (deciduous forest) berada di bagian tenggara. jenis pohon di Amerika Serikat, misalnya pohon mapel, pohon ek, dan elm.
Fauna khas Amerika Serikat antara lain bison, antelop dan beruang. Fauna lain yang hidup di negara ini seperti domba dan rusa yang hidup di daerah pegunungan. Puma (sejenis macan) ditemukan di pesisi pasifik, Amerika Serikat bagian barat, Armadilo, Jaguar dan selot dapat ditemukan di daerah barat daya. Opassum, aligator dan buaya dapat ditemukan di daerah Amerika Serikat bagian selatan. Karibu, beruang putih dan anjing laut dapat ditemukan di kawasan Alaska


Kondisi Penduduk
Jumlah penduduk Amerika Serikat menduduki peringkat ketiga dunia. Posisi ini menjadikan Amerika Serikat memiliki kekuatan demografi yang berpengaruh bagi dunia. Menurut data tahun 2017 jumlah penduduk Amerika Serikat 326 juta jiwa. Penduduk asli berasal dari suku Indian dan Eskimo. Sejarah kependudukan negara ini berawal ketika orang-orang kulit putih dari daratan Eropa datang ke wilayah Amerika. Komposisi penduduk berubah setelah bertambahnya para pendatang. Mata pencaharian sebagian besar penduduk pada sektor nonpertanian seperti manajemen, profesional, teknik, manufaktur dan jas.







Kamis, 23 Juli 2020

Kondisi Alam Negara Jepang



Lokasi
Jepang merupakan salah satu negara yang terletak di kawasan Asia Timur. Posisi geografis Jepang yaitu 30 LU - 47 LU dan 128 BT - 146 BT. Batas-batas negara Jepang yaitu :
Utara : Laut Okhstosk
Timur : Samudera Pasifik
Selatan : Laut Cina Timur dan Laut Filipina
Barat : Laut Jepang dan Selat Korea. Jepang beribu kota di Tokyo



Iklim
Jepang beriklim subtropis dengan empat musim, yaitu musim dingin, semi, panas dan gugur. Suhu pada musim dingin sekira -7 C hingga 7 C, sedangkan suhu udara pada musim panas sekira 21-27 C. Saat musim hujan, curah hujan sekira 840 - 3050 mm per tahun. Selain pengaruh letak lintang, iklim di Jepang dipengaruhi perairan yang mengelilingi hampir seluruh wilayah Jepang.


Topografi
Jepang merupakan negara kepulauan. Empat pulau utama Jepang yaitu Pulau Hokkaido, Honsu, Sikoku, dan Khyushu. Pada umumnya wilayah Jepang berupa pegunungan dengan titik tertingginya Gunung Fuji atau Fujiyama dengan ketinggian 3.778 m dpl. Pegunungan di Jepang termasuk rangkaian sirkum pasifik. Oleh karena itu, Jepang mempunyai jalur gunung api sehingga rawan bencana gunung meletus, gempa, dan tsunami. Sungai di Jepang pendek-pendek, tetapi arusnya deras sehingga cocok untuk pembangkit listrik. Danau terbesar di Jepang adalah Danau Biwa.


Geologi
Posisi Jepang berada pada jalur gunungapi dunia atau cincin api (ring of fire). Rangkaian tersebut memanjang dari Amerika bagian selatan memasuki Samudera Pasifik dan melalui Jepang. Kondisi tersebut menyebabkan Jepang memiliki sekira 192 gunung api. Daerah sekitar jalur cincin api tersebut berpotensi gempa.


Flora dan Fauna
Jepang memiliki hutan sekitar 67% dari luas wilayahnya. Luas hutan tersebut termasuk besar untuk ukuran negara seluas Jepang. Berbagai jenis flora yang ada di Jepang dipengaruhi iklim setempat. Beberapa jenis tumbuhan yang hidup di Jepang seperti pohon ek, bambu, mapel, poplar, beech dan birch. Tumbuhan yang terkenal di Jepang adalah sakura. Fauna di Jepang antara lain rusa sika, serigala dan paus.



Kondisi Penduduk
Penduduk Jepang menurut data tahun 2018 sekitar 127,2 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk Jepang termasuk rendah yang ditandai jumlah kelahiran sedikit. Kondisi tersebut menyebabkan jumlah penduduk Jepang mengalami penurunan sekitar 0,1% setiap tahuan. Jumlah lansia semakin meningkat karena layanan kesehatan yang baik. Bentuk piramida penduduk menyerupai segitiga terbalik. Sebagian besar penduduk Jepang bekerja pada sektor industri dan selebihnya bekerja pada pertanian




Rabu, 22 Juli 2020

Kondisi Alam Negara Indonesia


Lokasi
Indonesia merupakan negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara. Posisi letak astronomis Indonesia terletak pada 6 LU - 11 LS dan 95 BT - 141 BT. Secara geografis Indonesia berbatasan dengan
Utara : Malaysia
Selatan : Samudera Hindia
Timur : Papua New Guinea
Barat : Samudera Hindia
Ibukota Indonesia adalah Jakarta



Iklim
Letak wilayah Indonesia yang berada di sekitar garis khatulistiwa menyebabkan Indonesia beriklim tropis. Oleh karena itu, Indonesia mendapatkan curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari sepanjang tahun. Indonesia memiliki iklim tropis dan dua musim utama yaitu musim kemarau dan musim hujan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki iklim laut. 



Topografi
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki topografi yang beragam. Wilayah laut Indonesia lebih luas daripada daratannya. Garis pantai Indonesia merupakan yang terpanjang di dunia setelah Kanada. Topografi di Indonesia antara lain pegunungan, dataran tinggi, perbukitan, lembah, danau dan sungai-sungai besar.
Pegunungan di Indonesia antara lain Bukit Barisan, Pegunungan Sewu, Pegunungan Menoreh, Pegunungan Tinggi Bone, Pegunungan Jayawijaya dan Pegunungan Meratus. Dataran tinggi di Indonesia antara lain Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Malang dan Dataran Tinggi Alas. Selain dataran tinggi, indonesia memiliki dataran rendah atau lembah. Dataran rendah di Indonesia antara lain terdapat di wilayah timur Sumatera, pantai utara Jawa dan pantai selatan Kalimantan.
Danau yang terkenal di Indonesia antara lain Danau Toba, Danau Bedugul, dan Danau Sentani. Sungai-sungai besar di indonesia antara lain Sungai Musi, Sungai Mahakam, Sungai Kapuas dan Sungai Memberamo



Geologi
Wilayah Indonesia memiliki dua deretan pegunungan besar, termasuk dalam Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Pegunungan Sirkum Pasifik membentang dari Sulawesi, Maluku, Papua dan Kepulauan Halmahera. Pegunungan Sirkum Mediterania yang membentang di Indonesia dibagi menjadi dua jalur/busur, yaitu busur dalam bersifat vulkanis dan busur luar bersifat nonvulkanis. Sifat vulkanis tersebut meningkatkan kesuburan tanah.
Indonesia dilalui oleh tiga pertemuan lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo Australia dan lempeng Pasifik. Secara geologis posisi ini menyebabkan Indonesia rawan gempa. Beberapa wilayah Indonesia yang rawan gempa. Beberapa wilayah Indonesia yang rawan gempa. Beberapa wilayah Indonesia yang rawan gempa yaitu daerah dekat dengan pertemuan lempeng tersebut seperti Sumatera, Jawa, Maluku dan Papua. Wilayah Indonesia kaya sumber barang tambang seperti minyak bumi, nikel, emas dan gas alam.



Flora dan Fauna
Wilayah Indonesia terdiri atas 3 bagian yaitu wilayah barat, tengah dan timur. Wilayah tersebut juga membagi persebaran fauna di indonesia. Wilayah bagian barat jenis faunanya mirip dengan kawasan Asia seperti orang utan, gajah dan harimau. Wilayah tengah faunanya merupakan endemik Indonesia seperti komodo, babi rusa dan anoa. Wilayah timur faunanya mirip dengan Australia seperti kanguru dan kuskus. jenis flora di Indonesia bagian barat berupa hutan hujan tropis. Sabana dan stepa dapat ditemukan di Indonesia bagian timur, khususnya wilayah Nusa Tenggara.



Kondisi Penduduk
Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa. jumlah penduduk Indonesia menurut survei tahun 2019 268.074.600 Jiwa. Sejumlah penduduk tersebut tersebar ke seluruh penjuru daerah. Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor agraris.